Banyak Warga di Kecamatan Madang Suku III OKUT Keluhkan Tak Dapat Bantuan Sosial di Masa Pandemi Corona

oleh -147 Dilihat
kondisi rumah warga desa Bina amarta OKUT yang tak dapat bantuan covid-19

#Banyak Tak Tepat Sasaran

OKUT – Warga Kecamatan Madang Suku III Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), banyak mengeluhkan tak dapat bantuan sosial covid-19.

Seperti salah satunya dialami warga di desa Bina Amarta, banyak warga disana tak tersentuh bantuan sama sekali, baik bantuan pusat, kabupaten bahkan bantuan dari desa yang hingga kini belum di sampaikan kepada mereka secara baik.
Kalapun ada, banyak tak tepat sasaran.

Ini adalah diduga kondisi rumah yang mendapat bantuan dampak covid-19

Seperti yang dikemukakan Eisen hower warga desa Binaamarta.Dirinya mengaku, mengetahui adanya bantuan ditengah pandemi corona ini malahan dari stasiun TV bukan dari pemerintahan setempat.
Kata dia, ada enam masing masing bantuan  baik uang tunai maupun sembako yang ditetapkan pemerintah tak ada satupun yang ia dapatkan.

Padahal dirinya yang hanya bekerja sebagai buruh tani dimasa pandemi ini sangat terdampak, harga karet yang terjun bebas tak bisa memenuhi kebutuhan sehari hari untuk anak dan istrinya.
Yang lebih menyayat hatinya, ada yang mendapat bantuan teryata lebih mampu dibanding dirinya dan warga lain yang hanya buruh tani.

Kamtor camat Madang Suku III OKUT

“Malahan tak tepat sasaran. Ada tetangga saya rumahnya bagus dan mampu ekonominya mendapat bantuan. Sementara warga yang hanya tinggal di gubuk berdinding papan tak tersentuh bantuan ini,”jelasnya belum lama ini.

Dirinya sangat menyesalkan pendataan yang sangat merugikan bagi warga kecil di daerahnya itu.

Lebih dari itu dirinya sendiri mengaku dan sangat heran padahal hampir setiap bulan ada pendataan melalui RT dan kades.

Pendataan itu meminta fotocopi KK dengan alasan akan didata untuk mendapat bantuan sosial.Namun, kenyataanya saat pembagian dirinya tak tersentuh bantuan bahkan yang dapat orang yang sangat mampu baik dari kondisi rumah maupun ekonomi.

“Saya tidak mengerti juga pak, padahal pertanyaan besar dihati saya bisa dibilang hampir setiap bulan saya diminta mengumpul berkas Fotocopi KK alasan untuk dapat bantuan, tapi nyatanya sampai detik ini saya tak pernah dapat bantuan,”ucapnya kesal.

Sementara salah satu RT setempat Basuki mengaku diwilayahnya sendiri baru ada bantuan dari kementrian sosial, itupun kurang tepat sasaran.

Dirinya membenarkan, seluruh warga diwilayahnya hampir seluruh diajukan, dirinya hanya menjalankan saja mendata dengan meminta FC KK masing masing warganya. Namun, dirinya tidak mengetahui secara pasti apa penyebab banyak yang tidak mendapat bantuan.
Basuki mengatakan, untuk bantuan dari desa belum ada informasi pasti kapan akan diberikan, namun semua data warga yang ia ambil sudah diberikan terkhusus warga yang layak mendapatkan.

“Kemarin sudah ada pencairan bantuan dari pusat, kalau RT kami hanya mendapat 14 orang, selain itu belum ada bantuan lain. Kalau untuk bantuan desa juga belum ada,”kata Basuki ketua RT 17 dusun 7 Talang Langgar Desa Bina Amarta.

Terpisah Camat Madang Suku III Heri Kurniawan ST saat didatangi ke kantornya tidak ada di tempat,lalu saat dihubungi melalui sambungan telepon melalui handphone salah satu pegawainya membenarkan belum adanya bantuan dari desa yang mengambil dari Dana Desa di wilayah kecamatan yang dirinya pimpin.

Untuk bantuan desa yang diambil dari dana desa belum ada pencairan, sebab kata dia, bantuan yang akan disalurkan itu nanti menggunakan dana desa tahap dua atau termin dua.

Dirinya beralasan dana desa termin pertama semua desa di kecamatan itu sudah tersedot ke bangunan fisik semua, lantaran kata dia, saat pencairan dana desa tahap awal wabah corona belum masuk ke daerah tersebut.

“Insyallah dalam minggu minggu ini akan ada pencairan dana sesa tahap dua. Daerah kita cepat dibanding kecamatan lain.  Nah kalau untuk tahap satu tidak dialihkan untuk bantuan sosial, semua ke bangunan fisik karenasaat itu belum masuk pandemi ini,”jelasnya.

Ditanya soal Bantuan Sosial Tunai (BST),camat ini membenarkan banyak tak tepat sasaran. Penyebabnya lantaran data yang digunakan itu adalah data saat zaman presiden SBY.

“Kalau untuk bantuan dari desa insyallah tepat sasaran, sebab yang mendata langsung dari desa pasti tepat sasaran. Kalapun ada yang berhak dapat tapi masih tidak dapat maka akan kita data ulang,”tukas Heri.

Warga disana berharap pemerintah desa maupun kecamatan bisa memberikan bantuan  itu segera dan mendata ulang nama nama yang berhak mendalatkan bantuan tersebut.(wdr)

No More Posts Available.

No more pages to load.