Bijak dalam Bermedia Sosial Menjadi Tema Webinar Literasi Digital Kabupaten OKU

Uncategorizednnn208 Dilihat

BATURAJA,sebimbing.com – Penggunaan ruang media sosial kini mulai mencapai pada fasenya, hampir seluruh masyarakat yang memiliki smartphone kini memiliki media sosial. Namun banyak juga masyarakat terutama kalangan pelajar yang kurang bijak dalam menggunakan media sosial.


Oleh sebab itu, Kementerian Kominfo perlu melakukan Rangkaian Webinar Literasi Digital terhadap pengguna media sosial terutama di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) agar masyarakat lebih bijak dalam bermedia sosial.
webinar kali ini di gelar Rabu, (28/7/2021) yang bertajuk Bijak Dalam Bermedia Sosial.

Pada webinar yang menyasar target segmentasi Pelajar sukses dihadiri 130 peserta secara daring ini. Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber dengan jam terbang skala nasional dan berkompeten dalam bidangnya. Narasumber nasional diantaranya Ir. Prayudi Widyanto , MM (Professional Bussiness Coach), Inna Dinovita, S.TP (CEO Saesha Cantika Indonesia), Dr. Ir. Gribaldi, M.Si. (Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ogan Komering Ulu) dan Marratu Fahri, S.IP., M.I.P. (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ogan Komering Ulu).

Kemudian narasumber lainnya adalah Key Opinion Leader Pinieyes (Presenter @jtv_rek, Putri Indonesia Jawa Timur, Miss Internet Indonesia 2017, MC) dimana pada kesepatan ini, Pinieyes membagi pengalamannya sebagai peggiat media sosial yang harus selalu beradaptasi degan perubahan digital yang semakin cepat.

Dikatakan Ir. Prayudi Widyanto , MM sebagai siswa yang lahir di era perkembangan internet dan media sosial yang sangat cepat siswa diharapkan lebih produktif dan bijak dalam memanfaatkan internet dan media sosial. Selain itu penting juga untuk mengubah mindseet agar menyeseuaikan dengan perkembangan dunia digital. Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan kemapuan melihat peluang untuk mengembangkan diri.


“sehingga dengan teknologi digital kita semakin mudah dalam belajar dan berinteraksi sosial,” Jelas Prayudi pada diskusi virtual.

Inna Dinovita, S.TP juga mengingatkan agar semua pemegang media sosial agar selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Karena ada berbagai jenis potensi bahaya dan serangan yang dapat menimpa seseorang seperti penipuan, pencurian data, dan lain sebagainya di media sosial.

” Intinya dalam media sosial jangan dengan mudah percaya dengan berbagai macam tawaran di media sosial. Harus diteliti dan dipahami terlebih dahalu sebelum klik persetujuan, termasuk dalam pemberian data pribadi,”Ujar Inna sembari kembali mengingatkan agar akun-akun media sosial harus diberi pengaman berupa password yang secara berkala diperbaharui dan jangan disampaikan kepada siapapun.

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah OKU, Dr. Ir. Gribaldi, M.Si. juga mengingatkan tentang digital culture. Dimana Media sosial jangan hanya dijadikan sebagai sarana berinteraksi yang tidak bermanfaat. Banyak manfaat yang dapat diambil dari berbagai media sosial yang ada sekarang khususnya dalam pembelajaran.

” Contohnya kita dapat melakukan diskusi dengan teman sesama pelajar terkait dengan pelajaran sekolah, kita juga dapat membuat konten-konten edukasi yang dapat membantu teman-teman yang lain. bahkan dengan media sosial kita dapat membentuk kelompok belajar yang terdiri dari banyak anggota,” jelas Gribaldi yang juga Dekan Fakultas Pertanian Unbara ini.

Penggunaan media sosial juga tak luput dari etika penggunanya, oleh karena itu menurut Marratu Fahri, S.IP., M.I.P. dalam menggunakan media sosial jangan mudah membagikan (share) berita berita yang tidak valid kebenarannya. Sebelum membagikan wajib mengetahui dan verifikasi berita palsu.

Menurutnya Kemajuan internet membuat informasi dengan mudah disebar dan diterima oleh masyarakat. Akan tetapi tidak semua berita atau informasi tersebut benar sesuai dengan fakta. Ada banyak oknum yang sering menyebarkan berita palsu atau hoaks. ” karena itu sebelum kita percaya dan membagikan kembali informasi tersebut perlu untuk mencari keabsahannya terlebih dahulu. Sumber berita harus dikeluarkan oleh media yang terpercaya, setiap berita yang dibaca harus dikonfirmasi dahulu dengan berita dari media yang lain juga,” Kata Fahri.


Dikatakan Fahri, Hal ini pada dasarnya sudah tercantum dalam QS. Al Hujarat:67 dimana setiap informasi yang diterima harus tabayun/klarifikasi terlebih dahulu.

Pada Webinar kali ini Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar tersebut, dan memunculkan sejumlah pertanyaan. Salah satunya Nadia Mahararani terkait bagaimana cara agar tidak terlalu konsumtif dan lebih produktif di era digital sekarang ini.

Dimana menurut Ir. Prayudi Widyanto, supaya tidak terlalu konsumtif maka harus bijak memanfaatkan media-media sosial yang ada, cari yang menarik dan bermanfaat. ” termasuk Belajar cara promosi yang baik lalu tampilkan di media-media sosial yang kita punya,” Jelasnya.

Webinar ini merupakan literasi ditigal yang digelar secara massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Menurutnya, Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.


Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 23 kali webinar yang diselenggarakan di kabupaten Ogan Komering Ulu. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)