
OKU Selatan,sebimbing.com – Webinar Literasi Digital bertajuk Bijak dan Aman di Era Digital digelar di Kabupaten OKU Selatan Selasa (26/10/2021). Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI.

Webinar ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pada webinar yang menyasar target segmen Pelajar dan Masyarakat OKU Selatan yang sukses tercatat 610 orang peserta yang terdaftar dalam webinar ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, diantaranya Ida Ayu Prasastiasih Dewi, S.I.Kom.,M.P.P,. Kemudian Ika Meilani Untari., S.Si, Jayansyah.,S.Si, Herwin Sagita Bela.,S.I.P.,M.I.P dan influencer @fikrihkll Bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Ida Ayu Prasastiasih Dewi, S.I.Kom.,M.P.P, , menjelaskan ruang digital melalui berbagai platform media sosial menjadi salah satu tempat untuk berekspresi.
Namun terkait dengan itu, masyarakat juga harus memperhatikan etika digital.Menurutnya bebas berekspresi di era digital harus dibatasi dengan etika agar. Prinsip dasar cerdas bermedia sosial bisa disematkan.” Apakah kita cerdas dalam bermedia sosial, kembali lagi dengan kita dengan mempertanyakan kembali apakah hal tersebut benar, apakah bermanfaat, apakah hal tersebut baik, apakah perlu untuk di bagikan, dan apakah hal tersbut melanggar hukum atau tidak,” Ujar Ida Ayu.
Ditambahkan Ika Meilani Untari., S.Si, mengatakan saat ini masyarakat sudah banyak yang menggunakan internet terutama media sosial, namun masih banyak yang tidak memahami bahkan tidak mengerti tentang keamanan digital.Menurutnya terkait pengamanan perangkat digital dengan cara download aplikasi terpercaya dan banyak digunakan orang cek reviewnya, hati-hati dengan aplikasi tiruan.
” Kemudian waspada link-link mencurigakan dan tidak jelas, hati-hati kepada siapa kita mempercayakan perangkat. Karena jika tidak waspada bisa saja ada penyalahgunaan dan upaya pencurian data diri,” jelasnya.
Pemateri lainnya, Jayansyah.,S.Si, juga menyebutkan kecakapan digital juga harus dimiliki pelajar di era digital dengan mengenal perangkat lunak dan keras, mampu menggunakan search engine dengan baik, desain dan fotografi, analsiis dan riset media sosial, dan mampu komunikasi online. Karena hal ini menurut Herwin Sagita Bela.,S.I.P.,M.I.P saat ini belajar, transaksi jual beli melalui platform digital sudah sangat banyak digunakan. Selain itu pasar global untuk kursus dan sertifikasi praktis juga semakin banyak digunakan.
” peningkatan dalam kualitas pembelajran campuran, naiknya permintaan terhadap program berbasis keterampilan, investasi leibh besar pada teknologi interaktif dalam mengatasi kesenjangan digital,” Tutup Herwin.
@fikri Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan tentang berkomentar diruang digital, dua sisi orang yang dikomentari dan orang yang mengomentari. Ketika kita membuat konten dan di share di ruang public, artinya orang lain memiliki kesempatan untuk berkomentar sehingga kita harus siap dengan komentar apapun yang muncul dan dari sisi orang yang mengomentari harusnya memperhatikan etika ketika menyampaikan komentar.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber, salah satunya, Amrina yang menanyakan bagaimana caranya menghentikan hal-hal negative yang muncul media digital seperti iklan-iklan tidak senonoh? Yang kemudian Dijawab oleh Ida Ayu Prasastiasih Dewi, S.I.Kom.,M.P.P, menurutnya ada pengaturan yang bisa dilakukan oleh orang tua dengan menagtur batasan akses bagi anaknya agar tidak muncul situs-situs yang tidak boleh dilihat oleh anak-anak.
” jadi konten-konten yang berbau pornografi dan konten dewasa tidak akan muncul saat anak mengakses media digital,” Jelasnya. Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 25 kali webinar yang diselenggarakan diKabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)