Bijak di Dunia Digital, Saring Sebelum Sharing

OKU Selatan,sebimbing.com – Saat ini terdapat jutaan warga pengguna internet di Indonesia, bahkan hampir seluruhnya adalah pengguna media sosial. Namun saat ini masih banyak masyarakat yang kurang bijak dalam menggunakan internet terutama media sosial dengan menyebar berita bohong atau hoax.


Melihat hal ini, kementerian Kominfo RI terus mengedukasi masyarakat melalui Rangkaian Webinar Literasi Digital. Salah satunya di gelar di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Selasa, (28 /9/ 2021). Kegiatan yang digelar pukul 14.00 wib tersebut bertajuk Bijak di dunia digital, Saring Sebelum Sharing.

Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI yang bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pada webinar yang menyasar target segmen Pelajar dan Masyarakat OKU Selatan yang sukses tercatat 610 orang peserta yang terdaftar dalam webinar ini. Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, Dr.Iding Rosyidin.,M.Si, Dedi fahrudin.,M.I.Kom, Komarudin.,S.Pd, Angga Wibowo Gultom, S.M.B.,M.Si dan influencer @joddycaprinata Bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.

Dr.Iding Rosyidin.,M.Si, menjelaskan penyebaran berita bohong atau hoaks kuat kaitannya dengan etika digital. Dimana etika digital merupakan kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.


” Tiga prinsip utama beretika pertama jangan pernah menyakiti dan membahayakan orang lain, kedua jangan pernah melanggar kesepakatan, ketiga jangan pernah melanggar peraturan Negara,” Ujar DR Iding

Ditambahkan Dedi fahrudin.,M.I.Kom pengguna internet di Indonesia juga masih rentan disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan pencurian data. Menurutnya keamanan digital tetap harus di utamakan. Karena peretasan akun media sosial dan internet lainnya dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan hoax, caci maki, ujaran kebencian, penipuan.


” Tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk mengatasi kejahatan digital yaitu Upstream, Middle stream, dan down stream,” Tambahnya.

Praktisi pendidikan Kabupaten OKU Selatan, Komarudin.,S.Pd yang juga Waka Kurikulum MTSN 1 OKUS menegaskan bijak dalam menggunakan internet bukan hanya soal tata Krama saja melainkan menghormati hasil karya orang lain. Saat ini melalui internet pelajar dan masyarakat banyak mengambil jalan pintas dengan ‘menjiplak’ karya orang lain, kemudian di sebar seolah karya diri sendiri.

” soal tata Krama di dunia maya antara lain membalas email dnegan cepat, membaca dulu baru bertanya, tidak mengirimkan file berukuran besar, menggunakan kutipan. tidak hanya mengcopy paste, karena kita sudah melanggar hak cipta orang lain jika tanpa seizin pemiliknya,” Tegas Komarudin.

Dosen Universitas Baturaja, Angga Wibowo Gultom, S.M.B.,M.Si menegaskan mengenai tantangan budaya digital, dimana tidak semua yang kita baca di internet itu benar, karena ada kepentigan-kepentingan tertentu sehingga penting bagi pengguna internet untuk melakukan saring sebelum sharing.


” Untuk memulai sharing mulai dari lingkup terdekat yakni keluarga dan teman sepergaulan, mungkin reaksi yang didapatkan akan berbeda namun harus tetap dilanjutkan sharing agar bisa mengedukasi orang-orang disekitar kita,” Kata Angga.

@joddycaprinata Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan bahwa penting bagi kita untuk melakukan saring sebelum saring di era digital ini agar informasi yang disampaikan benar dan menghindari penyebaran hoax.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, Ari bagito bagaimana caranya agar anak-anak beretika dalam berinternet? Dimana menurut Dr.Iding Rosyidin.,M.Si, untuk menanamkan etika pada anak gunakan pendekatan yang sesuai usia anak, tanamkan bahwa berinternet harus ada batasannya dan penting untuk mendampingi anak ketika berinternet.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 25 kali webinar yang diselenggarakan diKabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. Hal ini mengingat Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital. (*)