Dugaan Pungli di MAN 1 OKU, Siswa Diminta Patungan Bangun Perpustakaan dan bayar listrik Sekolah

Para peserta aksi gabungan ormas dan perwakilan orang tua dan wali siswa MAN 1 OKU saat menggelar aksi di depan Kantor Kemenag OKU, Kamis (8/8/2024)

laporan:Widori

BATURAJA, SEBIMBING. COM – Sungguh mencoreng dunia Pendidikan jika benar adanya, dugaan Pungutan Liar (Pungli) di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 OKU. 

Hal itu terungkap, setelah puluhan ormas bersama perwakilan orang tua siswa mengungkap praktek liar tersebut dengan menyampaikan orasi di depan Kantor Kemenag OKU pada Kamis (8/8/2024) kemarin. 

Hal itu diungkapkan mereka setelah menemukan beberapa bukti kongkrit pengakuan dari orang tua wali siswa yang bersekolah di MAN 1 OKU. Diantaranya, pungli dengan dalih patungan pembangunan perpustakaan dan biaya listrik. 

Pungli itu dilakukan secara masif dengan melibatkan ketua Komite di sekolah tersebut. Dengan berbagai dalih dan juga diduga sedikit ancaman para siswa diminta untuk memberikan uang mulai dari berbagai kegiatan seperti untuk pembangunan perpustakaan bahkan diduga untuk membayar listrik sekolah. 

Leo Nardo salah satu pelapor membeberkan pungli yang dikomandoi dan tentu direstui Kepala sekolah mulai dari pungutan untuk pembiayaan listrik, dugaan pungutan untuk perbaikan kelas dan lapangan olahraga, bahkan pihak sekolah juga diduga melakukan pungutan liar sebesar berkisar Rp 400 ribu hingga  Rp 650 ribu  per siswa untuk membantu pembangunan perpustakaan sekolah. Bahkan yang lebih mengejutkan, Leo juga menemukan adanya biaya untuk melegalisir bagi siswa yang telah lulus dengan besaran yang telah ditentukan. 

“Ini tentu merugikan orang tua siswa, apapun bentuknya dalihnya hal ini tidak dibenarkan. Ki minta kepala Sekolahnya dipecat, ” Seloroh Leo saat orasi. 

Tak hanya itu, oknum guru juga meminta sumbangan siswa untuk membeli pendingin ruangan AC. “Sementara itu tidak dirasakan maksimal siswa saat belajar. Ini apa apaan, kemana hati para pendidik disana dengan jumlah siswa mencapai 800 orang, ” terangnya. 

Oleh sebab itu, Leo bersama peserta aksi meminta Kemenang OKU untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak sekolah yang telah mencederai dunia pendidikan dan menyusahkan orang tua siswa. 

“Segera pecat kepala Sekolah dan Ketua Komite,segera audit sekolah MAN. Kami telag melaporkan pungli ini ke Kejari OKU, ” tegas Leo. 

Diketahyi hal itu dibeberkan para peserta aksi unjuk rasa di muka umum bahkan disaksikan kepala kantor Kemenag OKU. 

Masa juga begerak melakukan aksi ke Kantor Kejaksaan Negeri OKU. 

Sementara itu, kepala kantor Kemenag OKU M Ali saat menerima peserta aksi, berjanji akan membentuk tim untuk melakukan investigasi terhadap dugaan pungli yang dilakukan juga melalui komite sekolah. 

“Terima kasih atas koreksi dan perhatian terhadap kami. Tentu kami akan menindaklanjuti dengan membentuk tim secepatnya. Kalau untuk permintaan pemecatan Kepala Sekolah tentu berproses kamu akan terbuka terkait dugaan ini, ” kata Ali. 

Semnatar itu Dadang Ketua komite sekolah tersebut yang ikut hadir dihadapan peserta aksi mengaku beberapa tuduhan yang dilayangkan memang benar adanya. Seperti pungutan untuk biaya listrik. 

“Kalau untuk listrik tidak semua siswa hanya kelas TKJ saja, karena memang wat yang diperlukan saat praktek tidak mencukupi, ” dalihnya. 

Tak puas disitu, diketahui juga melakukan aksi dikantor Kejaksaan Negeri OKU dan telah melaporkan dugaan pungli di unit pidsus Kejari OKU. 

Kepala Kejaksaan Negeri OKU Choirun Parapat bersama beberapa kasinya juga menerima langsung peserta aksi. Mereka berjanji akan menindaklanjuti laporan yang telah mereka terima. 

“Tentu kami meminta bukti bukti yang ada. Akan kami tindaklanjuti sesuai dengan aturan yang ada, “tegas Choirun Parapat dihadapan peserta aksi. 

Masa berharap dunia pendidikan di Ogan Komering Ulu bisa terbebas aksi-aksi memalukan yang mencederai dunia pendidikan dan menyusahkan rakyat ditengah tidak dibenarkanya pungli dalam dalih apapun di sekolah negeri. (wid)