OKU Selatan,sebimbing.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terus bergulir. Rabu, (17/11/2021) Webinar yang di inisiasi Kementerian Kominfo RI ini bertajuk Interaksi di Ruang digital yang Sehat dan AmanKegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pada webinar yang menyasar target segmen Pelajar dan Masyarakat OKU Selatan yang sukses tercatat 620 orang peserta yang terdaftar dalam webinar ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber diantaranya Aulia Siska, S.Sos, Nurina.,A.Md RO, ST.S.AB.MM, Arif Siswanto, M.Pd, Dr. Yunita Sari, M.Si dan influencer Della Dwi Oktarina dan @dellaoktarina Bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Aulia Siska, S.Sos, menjelaskan terkait etika diruang digital yang menurutnya sangat penting bagi netizen Indonesia untuk bijak berkomentar di dunia digital dengan memperhatikan 4 ruang lingkup etika.
“Empat yang harus di perhatikan yakni kesadaran, kejujuran, kebajikan, tanggungjawab dan tentunya memperhatikan netiket,” Ujarnya.
Ditambahkan Nurina.,A.Md RO, ST.S.AB.MM, terkait pemahaman masyarakat tidak boleh abai tentang rekam jejak di dunia digital. Karen ada jejak digital yang berpotensi merugikan seperti pertimbangan perusahaan terhadap rekam jejak digital pelamar.” Kemudian waspadai pencemaran nama baik mellalui jejak yang kita tinggalkan diberbagai platform,” Tambah Nurina.
Sementara, Arif Siswanto, M.Pd, ada mengungkapkan ada beberapa kerangka kecakapan digital yang pertama proteksi perlindungan data pribadi, keamanan daring, privasi individu.” Kemudian yang kedua hak-hak kebebasan berekspresi, kekayaan intelektual, aktivitas sosial , yang ketiga pemberdayaan seperti jurnalisme warga, kewirausaahn, dan etika informasi,” jelasnya.
Dosen Universitas Baturaja Dr. Yunita Sari, M.Si, menegaskan mengenai interaksi digital diruang sehat dan nyaman berlandaskan bhineka tunggal ika dan pancasila sila pertama niali utamanya adalah saling menghormati perbedaan kepercayaan di ruang digital. nilai utama dari sila kedua adalah kesetaraan memperlakukan orang lain dengan adil dan manusiawi di ruang digital.
“Nilai utama sila ketiga adalah harmoni, mengutamakan kepentingan Indonesia diatas kepentingan pribadi atau golongan, sila keempat niali utamanya adalah demokratis, memberi kesempatan setiap orang untuk bebas berekspresi dan berpendapat, dan sila kelima niali utamanya adalah gotong royong bersama-sama membangun ruang digital yang aman dan etis bagi setiap penggunanya,” Ujar Yunita.
Della Dwi Oktarina @dellaoktarina sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan media sosial ini merupakan wadah yang sangat tepat untuk memanfaatkan ruang digital ini untuk memperkenalkan diri, berbagi hal-hal positif dan bergabung dengan komunitas.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber, salah satunya Hairani yang menanyakan apakah kita sebagai pengguna internet dapat berperan mengingatkan pengguna lain yang menyebarkan hoax, toxic dll atau kita cukup memfilter diri kita sendiri terhadap postingan tersebut?.
Dimana menurut Aulia Siska, S.Sos setiap flatform memiliki fitur lapor untuk menjadi sarana menyampaikan kepada pengelola media sosial agar dapat menindaklanjuti konten-konten teresbut dengan member peringatan, menghapus posting hingga membekukan akun tersebut.
Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 25 kali webinar yang diselenggarakan diKabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. Kegiatan ini digelar mengingat Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa.
Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.
“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.(*)