Pariwisata OKU Stagnan, Pejabatnya Tak Miliki Sense of Belonging

BATURAJA– Pariwisata di Kabupaten Ogan Komering Ulu jad sorotan pihak provinsi, Sektor pariwisata di Kabupaten Ogan Komering Ulu saat ini bisa dikatakan stagnan. Bukan hanya karena pandemic covid-19,  melainkan tidak adanya rasa memiliki dari pihak-pihak terkait.

Adanya stagnanisasi atau tidak berkembangnya dunia pariwisata di kabupaten OKU, lantaran tidak adanya sense of belonging atau rasa memiliki dari pihak terkait di bumi Sebimbing Sekundang.

Penilaian ini disampaikan langsung kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Sumsel, Aufa Syahrizal, pada Kamis (27/8/2020).

Menurut Aufa, rasa memiliki merupakan kunci utama dalam memajukan dunia pariwisata, dengan adanya itu maka akan muncul rasa cinta, rasa kepedulian, kreatifitas, inovasi dan lain sebagainya.

Aufa pun lantas sedikit menceritakan bagaimana ia berhasil membangun museum si pahit lidah di areal Gua Putri tanpa menggunakan dana APBD, dimana ia melakukan pendekatan yang intens dengan pemerintan pusat.

Artinya menurut aufa, soal anggaran bukan jadi masalah utama, karena hal itu akan datang jika punya niat sungguh-sungguh membangun.

”OKU Rasa memiliki tidak ada, anggaran itu bukan halangan. Mengelola pariwisata itu harus rajin komuikasi jbiar ide itu ada”tegas Aufa Syahrizal Kepala dinas kebudayaan dan pariwisata sumsel,

Menurut Aufa, syarat pembangunan destinasi wisata itu ada tiga, pertama amenitas, kedua aksesibilitas, dan ketiga atraksi. Untuk melengkapinya ditambah dua yakni personal dan promosi. Kalau semuanya lengkap baru menerapkan sapta pesona.