
Baturaja,sebimbing. Com -Satlantas Polres OKU menyebutkan salah satu biang kemactean yang sering terjadi di Kawasan Tertib Lalu lintas (KTP) dalam Kota Baturaja tepatnya KTL jalan A.Yani dimulai dari simpang 3 Rumah Sakit Umum hingga ke pertigaan Suska kelurahan kemalaraja adalah banyaknya kendaraan parkir di bahu jalan.
Satlantas OKU menyebut perkantoran seperti bank-bank dan pertokoan diduga belum memiliki izin andalalin, dan tidak mempersiapkan syarat parkir luas pintu masuk dan pintu keluar sehingga banyak nasabah dan pelanggan memarkirkan khususnya roda empat di bahu jalan sehingga jalan menyempit.
Padahal untuk menjadi suatu kawasan yang mencerminkan dan mengimplementasikan bagaimana lalu lintas yang baik dan benar. Kawasan ini sudah dibangun lengkap dengan fasilitas jalan yang layak untuk pengguna jalan, baik pengendara Roda 2, Roda 4, pejalan kaki, kendaraan prioritas dan pemberhentian.
Kapolres OKU AKBP Arif Harsono melalui Kasat Lantas Polres OKU AKP Dwi Karti Astuti didampingi Kanit Kamsel Satlantas polres OKU IPDA Edi Marosa didampingi Kanit Turjagwali Aiptu Andi Hendrianto menyebutkan pihaknya tidak ada mengeluarkan terkait izin Analisis Dampak Lalulintas (Andalalin) bagi toko dan perbankan yang ada di sepanjang jalur KTL.
Edi mengatakan dari beberapa bank yang ada di wilayah tersebut belum ada yang memiliki Andalalin yang di keluarkan satlantas polres OKU.
Sejauh ini kita belum ada mengeluarkan izin Andalalin para bank – bank itu. Artinya mereka diduga tidak memiliki Andalalin,”jelas Edi Rabu (1/3/2023).
Menurut Edi Marosa, terbentuknya jalur KTL di OKU sesuai dengan SK bupati nomor 02 tahun 2016.
“Namun seperti yang kita ketahui bersama bahwa di sepanjang jalan A.Yani ini banyak terdapat sekolah serta perkantoran. Nah di saat aktifitas padat seperti jam pulang sekolah sering terjadi kemacetan lantaran kendaraan yang parkir sembarangan di bahu jalan,” ujar Edi Marosa.
Selain itu, kata Edi Marosa banyaknya perbankan yang berkantor di sepanjang jalan A.Ynai juga menjadi penyebab terjadinya kemacetan. Sementara pelataran parkir yang disediakan pengelola bank juga dinilai tak cukup besar untuk menampung kendaraan parkir sehingga memaksa kendaraan parkir di bahu jalan.
“Kita sudah berkali – kali menghimbau kepada pemilik toko – toko maupun bank untuk menyediakan kantong parkir sehingga kendaraan nasabah maupun konsumen toko tak parkir sembarangan. Ini sudah kita lakukan,” kata IPDA Edi Marosa.
Selian itu, masih kata pria berbadan besar ini, pihaknya telah berkoordinasi kepada dinas perhubungan dan memasang rambu lalu lintas di seputaran area KTL namun tetap saja masih banyak kendaraan yang parkir sembarang lantaran tak kebagian tempat parkir.
“Kita juga sudah sediakan pos lantas, ada personel piket KTL gabungan dan kita telah bekerjasama dengan dinas perhubungan untuk memasang rambu. Kedepan jika masih terus membandel kita akan lakukan upaya penertiban agar tidak terjadi kemacetan lagi,”tegas Edi. (Wid)