Baturaja, sebimbing. Com – Plt Kepala Dinas Pendidikan Alfarizi menegaskan setiap kepala sekolah dan dewan guru untuk tidak membuat kebijakan yang aneh aneh (nganeh) yang merugikan siswa dan orang tua apalagi hingga melakukan pungli terhadap para orang tua dengan alasan apapun.
Hal itu ditegaskan Alfarizi saat meninjau langsung hari pertama sekolah di beberapa sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD) di kota Baturaja pada Senin (14/7/2022).
“Kepala sekolah dan guru jangan sampai membuat kebijakan yang aneh aneh apalagi melakukan pungli yang merugikan dan membebani orang tua siswa. Namun, jika kebijakan itu sudah direstui komite maka sah sah saja, tapi tetap yang wajar, ” Jelas Alfarizi disela kunjunganya meninjau hari pertama masuk sekolah, pada Kamis (14/7/2022).
Dijelaskan, Alfarizi Dinas Pendidikan akan menindak tegas jika ada sekolah oknum kepsek dan guru yang menyalahi aturan yang dapat mencoreng dunia pendidikan khususnya di bumi Sebimbing Sekundang.
Pria yang akrab disapa Al ini, menyampaikan juga kepada sekolah jika kinerja benar sesuai aturan maka jangan pula takut dan anti terhadap siapapun. Sekolah saat ini dituntut terbuka dan pleksibel sehingga informasi benar bisa diserap dengan baik oleh orang tua siswa dan masyarakat.
“Hari ini saya juga ajak wartawan, ini rekanan kita saya ingin sampaikan jangan anti memberikan informasi apalagi informasi itu dipinta dan perlu diinformasikan oleh wartawan atau lembaga lain, “tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Alfarizi juga menyapa para siswa baru serta orang tua siswa yang mengantarkan anaknya untuk masuk sekolah. Dirinya juga nampak meminta dukungan orang tua untuk memajukan dunia pendidikan di OKU.
” Jadi ibu ibu sekalian mari sama sama kita dukung sekolah dan dewan guru untuk menghasilkan generasi yang unggul dan cerdas. Silahkan berkomunikasi dengan wali kelas anaknya jangan sampai ada miskomunikasi, “tukas Alfarizi.
Diketahui Alfarizi juga mengunjungi SMPN 1, SMPN 2, SDN 11 dan SDN 01 di kota Baturaja serta serentak memerintahkan kesatuan Dinas Pendidikan di beberapa kecamatan di OKU untuk memantau langsung juga proses hari pertama masuk sekolah. (Wid)
