OKU Selatan,sebimbing.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan kembali di gelar Senin, (23 /8/ 2021). Webinar kali ini bertajuk Positif, Kreatif dan Aman di Internet.Pada webinar yang menyasar target segmen Pelajar dan Masyarakat OKU Selatan yang sukses tercatat 615 orang peserta yang terdaftar dan hadir dalam webinar ini.
Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Anwar Sadat, S.T.,M.T, M. Isrok Nugroho, S.P.,M.Si, Ana Yuliana, S.Pd, Merie Agustiani, M.Pd dan presenter, produser TV sekaligus owner @myowncreationforyou @Shintasyamsularief sekaligus Bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Anwar Sadat, S.T.,M.T, mengungkapkan pada era kemajuan internet saat ini banyak muncul kreativitas anak mudah yang lebih produktif. terkait ketika menjalani proses kreatif dalam pembuatan konten di internet ada batasannya, salah satunya adalah HAKI, karena karya itu ada nilainya dan berdampak ekonomi, sehingga perlu ada perlindungan hukum atas apa yang kita ciptakan agar karya kita tidak ditiru atau dibajak.
” HAKI ini ada 2 jenis, yang pertama adalah Hak Cipta, yang kedua adalah hak kekayaan industri contohnya hak paten atau hak merek. Dampak melanggar hak cipta antara lain dampak hukum, merusak kompetisi, resiko phising, dan merusak kredibilitas,” Kata Anwar melalui virtual.
Sementara, M.Isrok Nugroho, S.P.,M.Si mengatakan terkait keamanan digital, ada beberapa jeins fitur keamanan digital pengguna, antara lain: aktifkan fitur 2 factor authentification, ketika login pengguna memasukkan password menggunakan 2FA, pengguna memasukkan password dan satu metode autentifikasi lain.
” metode autentifikasi lain tersebut berupa kode yang dikirim melalui sms, email, voice note. Hati-hati dengan email spamming (mengandung phsiing), jangan buka link, update software atau file-file sisipan yang mencurigakan di email/medsos, jangan sembarangan klik tautan, dan hilangkan nomor kartu kredit setiap setelah transaksi,” jelasnya..
Pada diskusi ini juga Tampil sebagai pembicara , Ana Yuliana, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Kab. OKU Selatan sekaligus penulis juga menegaskan bahwa internet positif sebagai wadah untuk menambah ilmu pengetahuan, alat komunikasi, untuk mempermudah urusan, juga sebagai sarana hiburan. Internet kreatif dengan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan diri (minat dan bakat) atau produk, membuat konten youtube yang sesuai dengan minat dan bakat, menggunakan platform menulis untuk mengembangkan bakat bakat menulis dan juga menambah penghasilan.
“Internet aman dengan menunjukkan perilaku baik didunia maya, perikasa pengaturan akun dan kata sandi, jangan menyebarkan rumor, tidak sembarangan menerima permintaan pertemanan, pikirkan dahulu sebelum mengirim sesuatu ke dunia maya, verifikasi berita sebelum dibagikan, dan skip berita yang mengarah kebencian, isu SARA, pornogragy dan porno literasi,” Jelas praktisi pendidikan di OKU Selatan ini.
Ditambahkan Merie Agustiani, M.Pd yang mengajak pelajar dan masyarakat dalam penggunaan internet Cakap menuju generasi internet cerdas, kreatif dan produktif. Cerdas yakni mampu memanfaatkan internet secara baik dalam arti tepat guna, aman sesuai etika budaya dan norma yang berlaku.
” Kreatif artinya mampu menciptakan karya baru yang berpotensi memberikan manfaat dan nilai tambah. Produktif yakni mampu mendapatkan atau memberikan manfaat yang maksimal dari penggnaan teknologi dan internet, untuk diri sendiri dan orang lain,” tambahnya.
@Shintasyamsularief Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan bahwa sekarang sebeneranya di awal pandemi anak-anaklah yang membuat bisa menggunakan zoom, mau tidak mau kita harus belajar untuk menggunakan media agar tidak tertinggal.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber, salah satunya Huda, menanyakan bagaimana caranya agar iklan-iklan yang tidak kikta inginkan tidak muncul ketika kitas edang berselancar di internet? Dijawab oleh Anwar Sadat, S.T.,M.T sebagai pengguna kita bisa mereject iklan yang tidak diterima oelh pengguna misalnya iklan tidak sesuai sehingga nanti tidak akan muncul iklan serupa dikemudian hari.
“Iklan yang muncul biasanya sesuai dengan jejak digital kita melalui mesin pencari di internet maupun di sosial media,” pungkasnya.
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa.
Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital.
“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 25 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.(*/dr)