OKU SELATAN,Sebimbing.com – Sistem Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM Terbatas) yang saat ini dilakukan di sejumlah sekolah di OKU Selatan, tak menutup sistem pembelajaran menggunakan jaringan atau daring. Sistem belajar hybrid atau sistem belajar PTM dan Daring yang dilakukan secara bersamaan masih menjadi metode pembelajaran saat ini.
Untuk meningkatkan kemampuan belajar sistem daring ini, Kementerian Kominfo RI kembali menggelar Webinar Literasi Digital di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Selasa (14/9/2021). Kegiatan yang di gelar pukul 14.00 wib tersebut, bertajuk Saatnya Peserta Didik Dan Guru Terampil Belajar Daring.
Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pada webinar yang menyasar target segmen Pelajar dan Masyarakat OKU Selatan yang sukses tercatat 615 orang peserta yang terdaftar dalam webinar ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber diantaranya Resista Vikaliana, S.Si., M.M, Donny Prayudi Nugroho, Yusuf Yahya Rosidin, S. Pd, Yunda Lestari., M.Pd, dan influencer @delaoktariana Bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada sistem pembelajaran daring menurut Resista Vikaliana, S.Si,M.M harus tetap mengedepankan etika yang baik didunia digital meskipun tidak bertatap muka secara langsung. Selain itu menggunakan bahasa yang baik saat belajar online, dan cara berperilaku siswa saat pembelajaran online.
” Untuk menghadapi situasi pandemic ini para pelajar dan tenaga pendiidik memerlukan adaptasi dalam pembelajaran dari luring ke daring. Didalam berinteraksi di internet harus diperhatikan juga netiquette dan jangan lupa menghargai hak cipta orang lain dengan menuliskan sumber ketika mengutip karya orang lain,” jelas Resista.
Ditambahkan Donny Prayudi Nugroho mengatakan ada 3 poin kunci penggunaan internet aman yakni tidak menimbulkan hal-hal yang membahayakan atau merugikan, internet nyaman dengan tidak menimbulkan kebencian atau hal-hal yang meresahkan atau menyinggung perasaan, dan interenet sehat digunakan secara wajar, tidak berlebihan dan sesuai kebutuhan.
” Agar berinternet sehat harus menjauhi konten negatif, batasi screen time terutama untuk anak-anak karena bisa menimbulkan kecanduan, gunakan peralatan tambahan seperti antiradiasi,earphone, banyak minum air putih agar tidak dehidrasi selama berinternet,” Tambah Donny pada diskusi yang di ikuti pelajar dan tenaga pendidik tersebut.
Praktisi pendidikan yang juga Kepala MTSN 01 OKU Selatan Yusuf Yahya Rosidin, S. Pd, menegaskan mengenai guru dan siswa harus cakap digital yaitu guru bisa mentransfer materi ke siswa dan siswa dapat menerima materi yang disampaikan oleh guru melalui media digital yang telah dibentuk dalam kegiatan pembelajaran daring.
” Gunakanlah metode yang mudah diserap siswa. Selain itu kecakapan digital juga bukan hanya soal kemampuan menggunakan gawi saja tetapi juuga cerdas dan bijak dalam penggunaannya,” Jelas Yusuf.
Pada webinar ini juga hadir dosen Universitas Baturaja Yunda Lestari.,M.Pd sebagai pemateri, dimana menurut Yunda saat ini terjadi perubahan sosial budaya terkait cara belajar, nilai, aturan, bahasa, kebiasaan dalam kelas, cara memngucapkan salam, jargon, istilah dll. Budaya digital dalam pembelajaran daring dengan membudayakan perilaku sehat dalam pembelajran secara digital.
” misalnya dapat dimulai dengan memberi salam sebelum memulai sesi belajar ketika sudah dibiasakan, hal ini tentu berdampak positif pada kegiatan pembelajaran,” ungkapnya.
@dellaoktarina Sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini, menuturkan bahwa materi yang disampaikan keempat narasumber sangat menarik diera digital ini guru dan peserta didik harus terampil belajar daring agar tidak tertinggal di era digital.
Para peserta yang mengikuti webinar juga antusias pada saat penyampaian seluruh materi dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber, salah satunya, fitri bagaimana mengedukasi orang-orang disekitar khususnya anak-anak yang masih berangapan media sosial tempat mengungkapkan perasaan secara bebas?. Dimana menurut Resista Vikaliana, S.Si,M.M. usia anak memang harus didampingi dalam penggunaan media internet, diberikan pengetahuan, diberi pemahaman dan gunakan bahasa yang sesuai usia.
Seperti yang diketahui Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 25 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)