Penulis : Widori Agustino
Jiwa sosial Penjabat Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd tak pernah pudar terhadap rakyatnya di manapun berada.
Saya, melihat itu di beberapa kesempatan saat orang nomor satu di Bumi Sebimbing Sekundang itu berkunjung ke pasar, ke kecamatan atau desa di Kabupaten OKU.
Beliau, H Teddy Meilwansyah akan membeli dagangan pedagang khususnya kaki lima bahkan sampai diborongnya. Hal itu terlihat semisalkan saat mengunjungi kecamatan Lubuk Raja dalam rangka bakti sosial kesehatan, sunatan masal sembako murah yang diselenggarakan untuk membantu masyarakat setempat pada Senin (12/2/2024).
Kegiatan yang dipusatkan di UPTD Puskesmas Lubuk Raja itu, terlihat terdapat banyak pedagang dadakan yang menjajakan dagangannya mulai dari gorengan, makanan ringan dan lainya.
Nah, disaat Teddy berjalan menuju acara, Teddy melihat seorang pedagang gorengan menggunakan sejenis angkong menjajakan dagangannya di sekitar lokasi.
Dirinya menyempatkan untuk menyapa masyarakat dan pedagang. Melihat seorang ibu ibu yang berjualan tersebut Teddy langsung menanyakan apa yang dijual dan harganya berapa.
“Berapo Bu, jual apo Ibu, coba hitung jumlahnya, berapo? ” tanya H Teddy yang saat ini juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.
Menunggu beberapa detik terlihat ibu itu kebingungan, namun Teddy Meilwansyah langsung memberikan uang sebesar Rp 500.000 ribu rupiah kepada pedagang itu.
“Cukup dak 500 by? Tanya Teddy? Ini Lebih pak jawab Ibu tersebut.
Lalu Teddy meminta semua gorengan untuk dibagikan ke masyarakat yang hadir. Sontak dalam hitungan menit semua dagangan ibu tersebut ludes.
Tak hanya itu, penulis juga melihat, jiwa sosial bapak Teddy sangat tinggi di manapun dia menjumpai siapapun itu. Pj bupati OKU ini merupakan sosok yang humble dan selalu memberikan hadiah bantuan baik uang, fikiran dan lainya saat diminta ataupun tidak.
Hal hal seperti itu memang terlihat kecil bagi sebagian orang dan bahkan ada yang menilai mengutarakan sinis. Namun penulis melihat upaya yang dilakukan Bapak Teddy Meilwasnyah telah mengajarkan kepada kita semua, bahwa kepedulian sesama harus dimulai dari hal yang kecil.
Jika hal yang kecil saja seorang pemimpin tidak peduli dan tidak peka. Maka sudah barang tentu untuk hal-hal yang besar pun akan tidak peduli, sehingga dapat dikatakan jika ditemukan pemimpin dan orang orang seperti ini bukanlah seorang pemimpin yang bijak memimpin kita.
Mari kita selalu peduli sesama jangan jabatan hanya dijadikan alat memperkokoh dan memperkaya diri sendiri. Jabatan hanya sementara hisab diakirat akan dipertanggung jawabkan.(*)