BATURAJA,SEBIMBING.COM – Permasalahan tambang batu milik PT Semen Baturaja yang berdekatan dengan pemukiman warga di desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat Ogan Komering Ulu (OKU), terus meruncing.
Warga meminta pihak PT Semen Baturaja untuk memindahkan area tambang yang meresahkan warga desa itu.
Bahkan permasalahan ini berlarut larut hingga merugikan warga mulai dari keretakan rumah, hingga Batu tambang menghantam rumah warga seperti kasu baru baru ini.
Pasalnya hingga Senin (15/1/2024) belum tercapai kesepakatan antara warga dan PT Semen Baturaja terkait solusi dampak negatif yang dirasakan masyarakat desa Pusar, bahkan ganti rugi.
Hal itu disampaikan Ketua BPD Desa tersebut Garzsubi mencetuskan permasalahan tersebut pada musrenbang Kecamatan Baturaja Barat pada Senin (5/1/2024).
Dihadapan Sekda OKU Darmawan Irianto yang mewakili PJ Bupati OKU H Teddy Meilwansyah saat membuka kegiatan Musrenbang, Garzubi meminta solusi dari pemerintah daerah Kabupaten OKU untuk meluruskan permasalahan tersebut.
“Kami ini tak bisa terpisahkan dengan PT Semen Baturaja dan sangat mendukung PT Semen ini. Namun di sisi lain, kami juga merasakan dampak negatifnya. Beberapa hari lalu ada bongkahan batu kapur hasil penambangan yang menimpa rumah warga kami, namun sampai hari ini belum ada penyelesaian dari pihak terkait,” ujar Garzubi dihadapan tamu undangan.
Terlebih lagi, lanjut Garzubi, kejadian itu bukan baru pertama kali dirasakan warga desa Pusar. Hal serupa telah beberapa kali terjadi dan nyaris menimpa seorang anak.
“Sudah sering kejadian seperti ini, belum lagi dampak getaran ledakan yang membuat bangunan rumah warga retak,” lanjutnya.
Selain itu, kata Garzubi lagi, dampak lain yang dirasakan masyarakat Desa Pusar adalah banyaknya sumur warga yang ngalami kekeringan. “Rata – rata sumur warga sudah kering, karena di duga meresap kedalam galian tambang PT Semen itu,” tambahnya.
Belum adanya kejelasan mengenai permasalahan antara warga dan Desa itu juga dibenarkan kades Pusar Zainuddin. Menurutnya hingga saat ini pihaknya masih menunggu itikad baik dari PT Semen Baturaja untuk menyelesaikan permasalahan itu.
“Belum ada titik temunya. Kita masih menunggu juga,” imbuhnya.
Kades juga mengakui jika jarak tambang batu kapur PT Semen Baturaja dengan pemukiman warga Hanya berjarak diambang 100 meter saja. “Jaraknya paling ya tak sampai 100 meter. Jarak 100 meter itu mungkin sudah di lobang tambang itu. Dan kejadian ini sudah sering terjadi, bulan lalu juga ada kejadian seperti ini,” lanjutnya.
Sejauh ini kata Zainuddin pihaknya sudah meminta PT Semen Baturaja untuk mengurangi daya ledak dinamit (TNT). Sebab,kata Kades getaran ledakan itulah yang membuat rumah warga retak.
“Tak ada gunanya kompensasi, kalau besok lusa nya akan tetap lagi. Solusi nya adalah mengurangi daya ledaknya agar rumah tak retak,” tukasnya.
Menyikapi keluhan warga Desa pusar itu, sekda OKU Darmawan Irianto mengaku akan membahas persoalan itu di tingkat pemerintah daerah terlebih dahulu.
“Ini memang sudah menjadi masalah yang selama ini menjadi masalah. Kita harapkan nanti kita akan musyawarah di tingkat pemerintah daerah, Bagiamana tindak lanjut dari kejadian – kejadian yang terjadi ketika terjadinya ledakan. Saya juga pernah dengar ledakan nya waktu saya berkunjung ke desa pusar. Saya juga kaget mendengarnya. Persoalan ini sudah dibahas juga oleh PJ Bupati,” ucap Sekda.