Tingkatkan Keterampilan Mengajar di Era Digital Melalui Webinar Literasi Digital

Uncategorizednnn321 Dilihat

Baturaja,sebimbing.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Ogan Komering Ulu kembali di gelar Jum’at (2/6/2021).

Pada webinar ini Kementerian Kominfo mengusung tema Meningkatkan Keterampilan Mengajar di Era Digital.Pada webinar kali ini menyasar target segmentasi guru SMA dan SMK Negeri dan Swasta sekabupaten OKU dan sukses dihadiri 189 peserta. Pada webinar yang ketiga kali di OKU ini dihadiri langsung oleh Plh Bupati Ogan Komering Ulu Drs. H. Edward Candra, M.H. sebagai Keynote Speech.

Sedangkan Narasumber yang pada webinar ini memberikan materi diantaranya Reni Hairani, M.Kom yang merupakan Dosen Universitas Budi Luhur dan Praktisi Digital, Astri Dwi Andriani, M.I.Kom (Dekan Fakultas Komunikasi Universitas Putra Indonesia dan Penggiat Media Digital), Dr. Bambang Sulistyo, M.Pd. (Dekan FKIP Universitas Baturaja) dan Budi Taryono, S.Pd.,M.M., M.Pd. (Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA dan Kepala Sekolah SMA N 3 OKU). Narasumber lainnya adalah Pegiat media sosial, Fenie Maulida yang juga Bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya sebagai Seocial Network Market, HDI dan Enterpriser. Sebagi Keynote Speech Drs. H. Edward Candra, MH. Plh Bupati OKU menyampaikan bahwa kegiatan literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sangat penting untuk diikuti. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten OKU sangat mendukung kegiatan tersebut.

“Dengan literasi digital maka masyarakat akan cakap digital dan bijak dalam berinternet. Dalam kaitannya dengan guru maka dengan kegiatan ini maka dapat menambah pemahaman terkait dengan cara mengajar yang baik di era digital,” Kata Edward.

Pada Sesi pertama, Reni Haerani memberikan materi tentang Digital Culture, Dosen Komunikasi ini mengungkapkan jika saat ini perubahan pola pendidikan dari tatap muka ke virtual menimbulkan banyak kebaikan akan tetapi juga tidak terlepas dari keburukan apabila kurang pemahaman tentang ruang digital.

Di era pandemi sekarang ini pendidikan dengan cara virtual tentunya menjadi tantangan baru bagi guru. Banyak sekali flatform media pembelajaran yang dapat dipakai yang tentunya disesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Oleh karena itu sebagai guru maka harus mahir dalam penggunaan aplikasi pembelajaran tersebut.” Banyak platform yang bisa digunakan untuk pembelajaran di era saat ini, namun harus ada kehati-hatian dalam penggunaan media internet karena ada dampak buruk yang juga bisa terjadi,” Kata Reni pada diskusi virtual.

Astri Dwi Andriani pada materi digital Safety, di masa pandemi sekarang ini semua orang harus mampu beradaptasi sehingga penggunaan internet dalam pekerjaan juga harus dilakukan. Akan tetapi harus mengetahui bahwa tidak selamanya ruang digital aman dan baik-baik saja.

“Karena kejahatan digital marak terjadi, maka kita harus paham cara berinternet yang aman. Kemudian kita juga tidak sembarang dalam memberikan data pribadi di Internet,” Ujar Astri.

Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Salah satunya dari Sasi Usmah menanyakan bagaimana cara untuk menjaga kemanan data pribadi disaat mencari bahan pustaka di internet?.

Dimana menurut Astri Pengguna internet harus mengetahui dahulu bentuk website yang aman untuk ditelusuri, misalnya web pemerintah, pendidikan dan organisasi. Selain itu juga dapat mengakses web media online yang terpercaya.

” Kalaupun diminta data-data tertentu maka harus hati-hati dan jangan membagikan data yang tidak ada kaitannya dengan bahan yang kita cari,” Ujarnya.Materi digital skill juga tak kalah penting bagi guru, hal ini diungkapkan oleh Bambang Sulistyo Dekan Universitas Baturaja, menurutnya Digital Skill harus dimiliki oleh guru dimassa saat ini, khususnya tentang cara menyusun kurikulum berbasis digital. Dengan perubahan sistem pendidikan sekarang ini maka lembaga pendidikan harus menyesuaikan diri dengan penerapan kurikulum yang berbasis digital.

” Tidak dapat dipungkiri bahwa generasi muda sekarang sangat akrab dengan ruang digital, oleh karena itu kurikulum yang berbasis digital sangat cocok untuk generasi tersebut,” Ujar Mantan Rektor Universitas Baturaja ini.

Sementara Narasumber terakhir disampaikan oleh, Budi Taryono yang membagi tips tentang Digital Ethics.

Menurutnya Pembelajaran berbasis digital harus juga dibekali dengan penerapan etika dan kesopanan yang tinggi. Norma kesopanan harus dipahami oleh generasi digital, supaya ujaran kebencian tidak diumbar di media sosial. ” Kita harus menyadari bahwa tulisan merupakan cerminan dari diri kita, oleh karena itu kita harus bijak dalam menyebar tulisan sebagaimana kita menjaga lisan kita,” jelasnya. Sebelumnya Fenie Maulida Sebagai key opinion leader dalam webinar ini, menuturkan bahwa sebagai penggiat sosial yang melakukan pekerjaan dengan internet harus mampu mengatur waktu untuk keluarga dan pekerjaan. Setiap hari Fenie selalu menghabiskan waktu 10 jam untuk bekerja oleh karena itu dia harus memberikan pemahaman kepada anak dan keluarga tentang pekerjaan tersebut.Kegiatan massif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet. Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 23 kali webinar yang diselenggarakan di kabupaten Ogan Komering Ulu. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.