Laporan: Widori
Baturaja,sebimbing.com – Tak ada ganti rugi dan pengurangan intensitas pengeboman di tambang milik PT Semen Baturaja,membuat warga dan pemerintah desa Pusar kecamatan Baturaja Barat geram.
Warga dan pemerintah desa Pusar kecamatan Baturaja Barat dan beberapa pemukiman yang berada di ring satu PT Semen Baturaja,meminta aktifitas pertambangan batu kapur milik PT Semen Baturaja untuk dikaji ulang dan dikurangi,lantaran diduga menyalahi aturan.
Hal itu ditegaskan saat penyampaian musrenbang kecamatan Baturaja Barat,perwakilan warga dan aparatur pemerintahan desa Pusar, dihadapan Sekda OKU.
Warga menilai pertambangan PT Semen Baturaja (SMBR) ,melanggar aturan,lokasi tambang yang berada dekat dengan pemukiman membahayakan masyarakat setempat.
Dampaknya bukan hanya rumah warga yang rusak, namun nyawa warga desa Pusar juga terancam akibat aktifitas tambang tersebut.
“Sesuai aturan yang kami pelajari, pertambangan itu harus jauh jaraknya dari pemukiman. Nah, jarak dengan desa kami hanya sekitar 100 meter. Ini tentu menyalahi aturan, ” ucap Garsubi saat menyampaikan keluh kesahnya dihadapan Sekda OKU, pada Senin (15/1/2024).
Bahkan,kejadian yang baru baru terjadi ada batu yang terlempar menyasar dua rumah warga berasal dari aktifitas peledakan ,hingga kini belum ada pertanggungjawaban dari pihat PT Semen Baturaja.
“Hingga kini belum ada itikad baik kepada korban. Kami minta pemerintah OKU mengambil tindakan tegas, ” ucapnya.
Hal senada disampaikan Zainuddin Kepala Desa Pusar, dingkapkanya, kejadian ini memang sudah sering dialami warganya.
Mulai dari keretakan rumah, hingga batu yang terlempar. Tak hanya itu saat peledakan pun suaranya menggelegar hingga mengagetkan.
“Kita minta dikaji ulang atau kekuatan ledakan dikecilkan agar tidak membahayakan, “tutur Kades Pusar.
Sementara itu Pemerintah kabupaten OKU mengaku akan memanggil pihak PT Semen baturaja dan akan membahas kejadian yang dialami warga Pusar.
” Kemarin saya bersama pak Pj Bupati sempat joging diarea perbukitan dekat tambang. Saya sempat kaget juga ada suara ledakan saya kira bom teryata ledakan dari tambang itu. Ini akan kita bahas mengundang pihak PT Semen dalam waktu dekat, “kata Sekda OKU Dharmawan Irianto.
Warga sendiri mengaku sangat mendukung perusahan Pt Semen Baturaja (SMBR) ,namun warga berharap aktifitas pertambangan tidak menganggu warga kedepanya.
Sementara itu, Humas PT Semen Baturaja, Ade Satria saat di konfirmasi memberikan peryataan perusahaan.
Dikatakannya, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada Masyarakat. Tim SMBR dan Dahana terus melakukan pemantauan terus-menerus terhadap dampak aktivitas tambang dan berusaha untuk terus meningkatkan praktik-praktik berkelanjutan. SMBR dan Dahana menyadari bahwa kegiatan pertambangan dapat memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Kedua bela pihak telah melakukan evaluasi menyeluruh dan mengidentifikasi adanya pengaruh yang dapat dirasakan terhadap dampak aktivitas tambang ini.