“Menindaklanjuti aksi kami beberapa waktu lalu, kami meminta untuk mengecek langsung lokasi tambang. Alhamdulillah pemkab OKU merespon dan bersama tim terpadu yang sudah dibentuk, ada DLH dan pak asisten II. Hari ini kami mengecek dan kami lihat memang secara umum bagus penjelasan mereka tapi catatan kami itu belum maksimal,”kata NGO APM-L A Mubasir didampingi Bowo Sunarso usai kegiatan tersebut.
Kenapa seperti itu ucap mereka, pasalnya lokasi tambang yang berada di perbukitan yang dialiran anak sungai masih dibiarkan tanpa ada jalur khusus. Sehingga kemungkinan menyebabkan longsor saat musim hujan dan membuat warna air bercampur hingga mengalir ke sungai besar salah satunya sungai Ogan.
Selain itu kata mereka, saat pengecekan memang ada tempat khusus yang dibuat perusahan tambang itu untuk menampung air sebelum akhirnya dibuang ke aliran anak sungai. Namun, hal itu mereka lihat tidak maksimal lantaran masih rawan kebocoran. Belum lagi diperparah alih fungsi lahan dikawasan itu sehingga membuat kawasan rendah rawan terjadi banjir.